MODUL 1
Gerbang logika
1. Pendahuluan[Kembali]
Gerbang logika merupakan dasar utama dalam sistem elektronika digital yang berfungsi untuk melakukan operasi logika terhadap satu atau lebih sinyal input guna menghasilkan sebuah output. Pada dasarnya, gerbang logika bekerja berdasarkan prinsip aljabar Boolean yang hanya mengenal dua keadaan, yaitu logika 0 (rendah) dan logika 1 (tinggi). Setiap gerbang memiliki fungsi tertentu sesuai dengan jenisnya, seperti AND, OR, NOT, NAND, NOR, XOR, dan XNOR. Masing-masing gerbang ini digunakan untuk mengolah sinyal digital sehingga membentuk suatu rangkaian yang lebih kompleks.
Peran gerbang logika sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena hampir seluruh perangkat elektronik modern, mulai dari komputer, smartphone, kalkulator, hingga sistem kendali otomatis, menggunakan rangkaian digital yang tersusun dari kombinasi gerbang logika. Dengan memahami konsep dasar dan cara kerja gerbang logika, mahasiswa atau pelajar teknik dapat lebih mudah merancang, menganalisis, serta mengembangkan berbagai sistem digital yang semakin maju dan berperan penting di era teknologi saat ini.
2. Tujuan[Kembali]
1. Merangkai dan menguji operasi dari gerbang logika.
2. Merangkai dan menguji gerbang logika dan Aljabar Boelean.
3. Merangkai dan menguji rangkaian Encoder dan Decoder.
4. Merangkai dan menguji rangkaian Multiplexer dan Demultiplexer.                              
3. Alat dan Bahan[Kembali]
 
 - Gambar 1.1 DL2203C Module D’Lorenzo  
 
 
 - Gambar 1.2 DL2203S Module D’Lorenzo  
 
 
 
 
 
 -  Panel DL 2203C 
-  Panel DL 2203S 
- Jumper
- Laptop
- Software Proteus ver minimal 8.17
 
4. Dasar Teori[Kembali]
        3.1 Gerbang Logika
       Gerbang logika atau dalam bahasa Inggris disebut Logic Gate
 merupakan dasar pembentuk sistem elektronika digital. Komponen ini 
berfungsi untuk mengolah satu atau beberapa sinyal masukan (input) 
menjadi sinyal keluaran (output) logis sesuai dengan aturan tertentu. 
Dengan kata lain, gerbang logika adalah elemen penting dalam merancang 
rangkaian digital yang digunakan pada berbagai perangkat elektronik 
modern.
Gerbang
 logika bekerja dengan prinsip sistem bilangan biner, yaitu sistem yang 
hanya menggunakan dua kode simbol, 0 dan 1. Angka 0 biasanya 
merepresentasikan kondisi OFF atau low, sedangkan angka 1 merepresentasikan kondisi ON atau high.
 Sinyal biner inilah yang kemudian diproses untuk menghasilkan keluaran 
sesuai dengan fungsi logika yang diterapkan, misalnya logika AND, OR, maupun NOT.
Prinsip kerja gerbang logika ini didasarkan pada teori Aljabar Boolean,
 yang dikembangkan oleh George Boole. Aljabar Boolean memungkinkan 
representasi logika dalam bentuk persamaan matematis yang sederhana 
namun kuat. Melalui teori ini, berbagai kombinasi logika dapat 
direpresentasikan dan diimplementasikan ke dalam rangkaian digital, 
sehingga memungkinkan terciptanya sistem elektronik yang lebih kompleks 
seperti komputer, kalkulator, dan perangkat komunikasi. Berikut jenis 
jenis gerbang logika antara lain :
a. Gerbang AND
 
    
                                                                (a)
Gambar 1.4 (a) Rangkaian dasar gerbang AND (b) Simbol gerbang AND 
Tabel 1.1 Tabel Kebenaran Logika AND

        Gerbang
 AND merupakan gerbang logika yang menggunakan operasi perkalian. Bisa 
dilihat pada tabel diatas bahwa keluaran akan bernilai 1 jika semua 
nilai input adalah 1, dan jika salah satu atau lebih input ada yang 
bernilai nol maka output akan bernilai nol.
2. Gerbang OR
Gambar 1.2 (a) Rangkaian dasar gerbang OR (b) Simbol gerbang OR 
Tabel 1.2 Tabel Kebenaran Logika OR
Bila dilihat dari rangkaian dasarnya maka didapat tabel kebenaran seperti di atas. Pada gerbang logika OR ini bisa dikatakan bahwa jika salah satu atau lebih input bernilai 1 maka output akan bernilai 1 . Nilai output bernilai 0 hanya pada jika nilai semua input bernilai 0. 
3. Inverter ( Gerbang NOT )
Gambar 1.3 (a) Rangkaian dasar gerbang NOT (b) Simbol gerbang NOT Tabel 
1.3 Tabel Kebenaran Logika NOT
Gerbang NOT merupakan gerbang di mana keluarannya akan selalu berlawanan dengan masukannya. Bila pada masukan diberikan tegangan ,maka transistor akan jenuh dan keluaran akan bertegangan nol. Sedangkan bila pada masukannya diberi tegangan tertentu, maka transistor akan cut off, sehingga keluaran akan bertegangan tidak nol. 
 4. Gerbang NOR
(a)
(b)
Gambar 1.4 (a) Rangkaian dasar gerbang NOR (b) Simbol gerbang NOR 
Tabel 1.4 Tabel Kebenaran Logika NOR
Gerbang NOR adalah gerbang OR yang disambung ke inverter. Jadi nilai keluarannya merupakan kebalikan dari gerbang OR. 
5. Gerbang NAND


Gambar 1.5 (a) Rangkaian dasar gerbang NAND (b) Simbol gerbang NAND 
Tabel 1.5 Tabel Kebenaran Logika NAND
Gerbang NAND adalah gerbang AND yang keluarannya disambungkan ke inverter. Dan nilai dari tabel kebenarannya merupakan kebalikan dari tabel kebenaran dari gerbang AND. 
6. Gerbang Exlusive OR (X-OR)

Gambar 1.6 (a) Rangkaian dasar gerbang X-OR (b) Simbol gerbang X-OR
Tabel 1.6 Tabel Kebenaran Logika X-OR
X-OR merupakan gerbang OR yang bersifat exlusif, di mana keluarannya akan nol jika masukannya bernilai sama, dan jika salah satu masukannya berbeda maka keluarannya akan bernilai 1.
 Gerbang Exclusive NOR (X-NOR)
(a) Rangkaian dasar gerbang X-NOR
(b) Simbol gerbang X
Tabel Kebenaran Logika X-NOR
X-NOR merupakan gerbang X-OR yang keluarannya disambungkan dengan inverter Dan nilai dari tabel kebenarannya merupakan kebalikan dari tabel kebenaran dari gerbang X-OR. Dimana jika hasil penjumlahan inputnya
 bernilai genap maka outputnya bernilai 1, dan jika hasil penjumlahan 
inputnya bernilai ganjil maka outputnya bernilai 0.
Encoder-Decoder
Encoder
 dan decoder dalam dunia elektronika digital adalah dua komponen penting
 yang banyak digunakan dalam sistem komunikasi, pengolahan data, dan 
kontrol digital. Keduanya berperan dalam mengubah informasi dari satu bentuk ke bentuk lainnya, sehingga memungkinkan perangkat digital untuk berkomunikasi secara efisien.
    a. Encoder
(a) Rangkaian dalam Encoder
(b) IC Encoder 4 to 2
Tabel Kebenaran Encoder 4 to 2
Encoder
 adalah sebuah perangkat atau rangkaian elektronik/digital yang 
berfungsi untuk mengubah suatu bentuk data atau sinyal (biasanya dalam 
bentuk informasi, posisi, atau sinyal analog) menjadi kode biner. Dengan
 kata lain, encoder “menerjemahkan” input menjadi data digital yang 
lebih mudah diproses oleh sistem elektronik atau komputer.
    b. Decoder
(a) Rangkaian dalam Decoder
 
  (b) IC Decoder 2 to 4
(b) IC Decoder 2 to 4
Tabel Kebenaran Decoder 2 to 4
Decoder
 (dekoder) adalah perangkat atau rangkaian logika digital yang berfungsi
 untuk mengubah kode biner menjadi sinyal keluaran yang sesuai.
Multiplexer dan Demultiplexer
Multiplexer
 (MUX) dan Demultiplexer (DEMUX) adalah rangkaian digital penting dalam 
sistem komunikasi yang memiliki fungsi berlawanan. Multiplexer 
menggabungkan beberapa sinyal masukan menjadi satu keluaran, sedangkan 
Demultiplexer menerima satu sinyal masukan dan menyalurkannya ke salah 
satu dari banyak jalur keluaran.
    a. Multiplexer
(a) Rangkaian dalam Multiplexer
 
  (b) IC Multiplexer 4 to 1
(b) IC Multiplexer 4 to 1 
Tabel Kebenaran Multiplexer 4 to 1
Multiplexer adalah perangkat pemilih beberapa jalur data ke dalam satu jalur
 data untuk dikirim ke titik lain. Komponen ini tersusun atas gerbang 
logika berkecepatan tinggi yang terdiri dari jalur input, terminal 
pengendali, dan jalur output.
b. Demultiplexer
(a) Rangkaian dalam Demultiplexer
(b) IC Demultiplexer 1 to 4
Tabel Kebenaran Demultiplexer 1 to 4
Demultiplexer
 (DEMUX) adalah kebalikan dari multiplexer, berfungsi untuk mengarahkan 
satu input ke salah satu dari beberapa output berdasarkan sinyal 
seleksi. DEMUX sering disebut "data distributor
   
Komentar
Posting Komentar