LPF -60 dB/dec
1. Pendahuluan[Back]
Low Pass Filter (LPF) dengan kemiringan -60 dB/decade menjelaskan bahwa LPF adalah rangkaian elektronik yang dirancang untuk melewatkan sinyal dengan frekuensi di bawah frekuensi cutoff tertentu dan menenukan frekuensi yang lebih tinggi. Kemiringan -60 dB/decade mengindikasikan tingkat penurunan intensitas sinyal yang cepat setelah melewati frekuensi cutoff. Ini biasanya dicapai dengan menggunakan rangkaian filter orde yang lebih tinggi, seperti rangkaian RC atau RL yang dikombinasikan dalam konfigurasi tertentu.
2. Tujuan[Back]
- Mengetahui pengertian, prinsip kerja, dan karakteristik Low Pass Filter (LPF).
- Dapat merangkai dan menganalisa rangkaian Low Pass Filter (LPF) dengan benar.
- Dapat membuat kesimpulan hasil praktikum dan menganalisa Low Pass Filter (LPF)
3. Alat dan Bahan
1. Alat
1. Osiloskop
2. Power supply
Osiloskop
dapat digunakan untuk mengukur frekuensi sinyal yang dapat berosilasi.
Osilasi juga dapat mengukur tegangan listrik serta relasinya terhadap
waktu. Membedakan arus AC dan juga arus DC dan sebuah komponen
elektronika. Mengecek sinyal dalam sebuah rangkaian elektronik.
sebagai alat yang mampu memberikan sebuah suplai arus listrik kepada semua komponen komputer yang sudah terpasang dengan baik, dimana arus listrik yang dihasilkan merupakan arus AC dan selanjutnya akan dirubah menjadi arus DC.
2. Bahan
1. Resistor
Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu di mana berfungsi sebagai penahan tegangan dan arus. Di mana Nilai Tahanan Resistor adalah Ohm. Makin besar nilai Ohm suatu resistor maka makin besar nilai tahanannya.
Cara menghitung nilai resistor:
Tabel warna
Spesifikasi :
- Superior weather resistance
- 5mm Round Standard Directivity
- UV Resistant Eproxy
- Forward Current (IF): 30mA
- Forward Voltage (VF): 1.8V to 2.4V
- Reverse Voltage: 5V
- Operating Temperature: -30℃ to +85℃
- Storage Temperature: -40℃ to +100℃
- Luminous Intensity: 20mcd
2. Operational amplifier
Penguat operasional (bahasa Inggris: operational amplifier) atau yang biasa disebut op-amp merupakan
suatu jenis penguat elektronika dengan sambatan (bahasa Inggris:
coupling) arus searah yang memiliki bati (faktor penguatan atau dalam
bahasa Inggris: gain) sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran.
Pada
dasarnya operasional amplifier (Op-Amp) merupakan suatu penguat
diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output. Op-amp ini digunakan
untuk membentuk fungsi-fungsi linier yang bermacam-mcam atau dapat juga
digunakan untuk operasi-operasi tak linier, dan seringkali disebut
sebagai rangkaian terpadu linier dasar. Penguat operasional (Op-Amp)
merupakan komponen elektronika analog yang berfungsi sebagai amplifier
multiguna dalam bentuk IC dan memiliki simbol sebagai berikut :
Spesifikasi :
- Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)
- Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau VOO = 0 (nol)
- Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
- Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
- Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
- Karakteristik tidak berubah dengan suhu
3. Kapasitor
kapasitor
befungsi sebagai penyimpan tegangan listrik sementara. sebagai
konduktor pada arus AC (Alternating Current). sementara pada arus DC
(Direct Current) kapasitor berfungsi sebagai isolator atau penghambat
arus masuk.
nilai kapasitansi : 0.01 uF
Nilai kapasitor (104J) : 10 * 10^4 pF = 10^5 pF = 100nF; toleransi 5% = ± 95nF sampai 105nF
Kapasitor adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara.
Cara menghitung nilai kapasitor :
1. Masukan 2 angka pertama langsung untuk nilai kapasitor.
2. Angka ke-3 berfungsi sebagai perpangkatan (10^n) nilai kapasitor.
3. Satuan kapasitor dalam piko farad.
4. Huruf terakhir menyatakan nilai toleransi dari kapasitor.
Daftar nilai toleransi kapasitor :
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G = 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
Spesifikasi:
4. Ground
Gambar 218 Grafik Respon LPF ACL vs w
LPF -60 dB/dec
Rangkaian LPF -60dB/dec adalah gabungan rangkaian LPF -40dB/dec dengan diseri LPF -20dB/dec seperti pada gambar 223.
Gambar 223 Rangkaian LPF -60dB/dec
Rumus ACL –nya adalah: Vo1
dimana ACL LPF -40dB/dec
dan ACL LPF -20dB/dec
untuk :
R1=R2=R3=R
Maka, saat w = wc sehingga
dengan ketentuan
Adapun langkah-langkah perancangan LPF-60dB/dec adalah seperti berikut
Pilih Wc atau fc
Pilih R1=R2=R3=R (10kΩ s/d 100kΩ)
Hitung nilai
pilih
dan
untuk memperkecil efek bias current
Gambar 224 menunjukkan hasil simulasi LPF -60dB/dec.
Gambar 224 Respon rangkaian LPF -60dB/dec ACL vs w
1. Resistor
Resistor merupakan komponen elektronika dasar yang
digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu
rangkaian.Sesuai dengan namanya, resistor bersifat resistif dan umumnya
terbuat dari bahan karbon. Resistor memiliki simbol seperti gambar
dibawah ini:
Di
dalam resistor, terdapat ketentuan untuk membaca nilai resistor yang
diwakili dengan kode warna dengan ketentuan di bawah ini :
Sebagian
besar resistor yang kita lihat memiliki empat pita berwarna . Oleh
karena itu ada cara membacanya seperti ketentuan dibawah ini :1. Dua pita pertama dan kedua menentukan nilai dari resistansi2. Pita ketiga menentukan faktor pengali, yang akan memberikan nilai resistansi.3. Dan terakhir, pita keempat menentukan nilai toleransi.
Jenis Resistor yang digunakan disini adalah Fixed Resistor, dimana merupakan resistor dengan nilai tetap terdiri
dari film tipis karbon yang diendapkan subtrat isolator kemudian
dipotong berbentuk spiral. Keuntungan jenis fixed resistor ini dapat
menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah.Cara menghitung nilai resistor:Tabel warna
Nilai kapasitor (104J) : 10 * 10^4 pF = 10^5 pF = 100nF; toleransi 5% = ± 95nF sampai 105nFKapasitor adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara.Cara menghitung nilai kapasitor :1. Masukan 2 angka pertama langsung untuk nilai kapasitor.2. Angka ke-3 berfungsi sebagai perpangkatan (10^n) nilai kapasitor.3. Satuan kapasitor dalam piko farad.4. Huruf terakhir menyatakan nilai toleransi dari kapasitor.
Daftar nilai toleransi kapasitor :B = 0.10pFC = 0.25pFD = 0.5pFE = 0.5%F = 1%G = 2%H = 3%J = 5%K = 10%M = 20%Z = + 80% dan -20%
Kapasitor
adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan
listrik dan secara sederhana terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan
oleh bahan penyekat (bahan dielektrik) tiap konduktor disebut keping.
kapastior disebut juga dengan kondensator adalah alat/ komponen listrik
yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik
untuk sementara waktu.
Untuk
mendapatkan kapasitas yang sesuai, maka dapat dilakukan penggabungan
kapasitor baik secara seri maupun paralel. C1,C2 dan C3 yang
dirangkaikan secara paralel. jika ujung ketiga kapasitor dihubungkan
dengan sumber tegangan sebesar V. jika kapasitas rangkaian kapasitor
sebesar Cp maka qp = CqV. jumlah muatan ketiga kapasitor ialah qp = q1+q2+q3 sehingga : Cp = C1+C2+C3+...+Cn Jika
sebuah kapasitor diberi muatan sesungguhnya yang terjadi ialah
pemindahan muatan listrik dari satu bidang kapasitor ke bidang lainnya,
untuk itu diperlukan usaha. Usaha yang diberikan untuk memindahkan
muatan disimpan di dalam kapasitor sebagai energi muatan sebuah
kapasitor dengan kapasitas C diberi muatan listrik q sehingga diperoleh
potensial V dalam hal ini besar muatan yang diberikan sebanding dengan
potensial yang diperoleh yaitu q = CV.Jadi, energi yang tersimpan dalam kapasitor yang bermuatan q dan potensial V adalah ½q V karena q = CV Maka dapat dituliskan dalam bentuk lain yaitu W = cv² atau W = ½ q²/Cw = energi yang tersimpan dalam kapasitor (J)q = muatan listrik atau (C) V = potensial kapasitor (V) C = kapasitas kapasitor (F)
Sebagian
besar resistor yang kita lihat memiliki empat pita berwarna . Oleh
karena itu ada cara membacanya seperti ketentuan dibawah ini :
1. Dua pita pertama dan kedua menentukan nilai dari resistansi
2. Pita ketiga menentukan faktor pengali, yang akan memberikan nilai resistansi.
3. Dan terakhir, pita keempat menentukan nilai toleransi.
Jenis Resistor yang digunakan disini adalah Fixed Resistor, dimana merupakan resistor dengan nilai tetap terdiri
dari film tipis karbon yang diendapkan subtrat isolator kemudian
dipotong berbentuk spiral. Keuntungan jenis fixed resistor ini dapat
menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah.
Cara menghitung nilai resistor:
Tabel warna
Nilai kapasitor (104J) : 10 * 10^4 pF = 10^5 pF = 100nF; toleransi 5% = ± 95nF sampai 105nF
Kapasitor adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara.
Cara menghitung nilai kapasitor :
1. Masukan 2 angka pertama langsung untuk nilai kapasitor.
2. Angka ke-3 berfungsi sebagai perpangkatan (10^n) nilai kapasitor.
3. Satuan kapasitor dalam piko farad.
4. Huruf terakhir menyatakan nilai toleransi dari kapasitor.
Daftar nilai toleransi kapasitor :
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G = 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
Kapasitor
adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan
listrik dan secara sederhana terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan
oleh bahan penyekat (bahan dielektrik) tiap konduktor disebut keping.
kapastior disebut juga dengan kondensator adalah alat/ komponen listrik
yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik
untuk sementara waktu.
Untuk
mendapatkan kapasitas yang sesuai, maka dapat dilakukan penggabungan
kapasitor baik secara seri maupun paralel. C1,C2 dan C3 yang
dirangkaikan secara paralel. jika ujung ketiga kapasitor dihubungkan
dengan sumber tegangan sebesar V. jika kapasitas rangkaian kapasitor
sebesar Cp maka qp = CqV. jumlah muatan ketiga kapasitor ialah qp = q1+q2+q3 sehingga :
Cp = C1+C2+C3+...+Cn
Jika
sebuah kapasitor diberi muatan sesungguhnya yang terjadi ialah
pemindahan muatan listrik dari satu bidang kapasitor ke bidang lainnya,
untuk itu diperlukan usaha. Usaha yang diberikan untuk memindahkan
muatan disimpan di dalam kapasitor sebagai energi muatan sebuah
kapasitor dengan kapasitas C diberi muatan listrik q sehingga diperoleh
potensial V dalam hal ini besar muatan yang diberikan sebanding dengan
potensial yang diperoleh yaitu q = CV.
Jadi, energi yang tersimpan dalam kapasitor yang bermuatan q dan potensial V adalah ½q V karena q = CV Maka dapat dituliskan dalam bentuk lain yaitu W = cv² atau W = ½ q²/C
w = energi yang tersimpan dalam kapasitor (J)
q = muatan listrik atau (C)
V = potensial kapasitor (V)
C = kapasitas kapasitor (F)
Operational
Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu
dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik.
Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan
Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya
untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi
yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier
sering disebut juga dengan Penguat Operasional. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.
Karakteristik penguat ideal adalah:
Operational
Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu
dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik.
Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan
Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya
untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi
yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier
sering disebut juga dengan Penguat Operasional. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.
Karakteristik penguat ideal adalah:
4. Dasar teori[Back]
5. Percobaan[Back]
a) Prosedur
Langkah/prosedur merangkain rangkaian LPF -60DB/DEC
- Mempersiapkan Alat besrta Bahan seperti yang telah tertera pada Sub Bab Alat dan Bahan di atas
- Merangkai Rangkaian
- Pada Rangkaian disambungkan input tegangan AC agar dapat melihat bagaimana perbedaan respons gelombang input dan outputnya.
- Amatilah nilai input dan output dengan menyesuaikannya dengan rumus yang ada, dan juga amatilah respon grafik sinyal input dan outputnya.
b) Rangkaian simulasi dan prinsip kerja
Low
pass filter digunakan untuk meneruskan sinyal berfrekuensi rendah dan
meredam sinyal berfrekuensi tinggi. Sinyal dapat berupa sinyal listrik
seperti perubahan tegangan maupun data-data digital seperti citra dan
suara.
Untuk
sinyal listrik, low-pass filter direalisasikan dengan meletakkan
kumparan secara seri dengan sumber sinyal atau dengan meletakkan
kapasitor secara paralel dengan sumber sinyal. Contoh penggunaan filter
ini adalah pada aplikasi audio, yaitu pada peredaman frekuensi tinggi
(yang biasa digunakan pada tweeter) sebelum masuk speaker bass atau
subwoofer (frekuensi rendah). Kumparan yang diletakkan secara seri
dengan sumber tegangan akan meredam frekuensi tinggi dan meneruskan
frekuensi rendah, sedangkan sebaliknya kapasitor yang diletakkan seri
akan meredam frekuensi rendah dan meneruskan frekuensi tinggi.
Untuk
sinyal berupa data-data digital dapat difilter dengan melakukan operasi
matematika seperti konvolusi. Finite Impuls Respons (FIR) dan Infinite
Impulse Response (IIR) adalah algoritma untuk memfilter sinyal digital.
Contoh aplikasi low-pass filter pada sinyal digital adalah memperhalus
gambar dengan Gaussian blur.
c) Video simulasi
6. File Download[Back]
Komentar
Posting Komentar