2.15 COMPUTER ANALYSIS [Series Diode Configuration] salah
2. Tujuan [Back]
- Untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika yang diberi oleh Bapak Dr. Darwison, M.T.
- Dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan teknik dalam bidang elektronika.
- Dapat menggunakan komponen-komponen aplikasi proteus untuk membuat rangkaian listrik sederhana
- Dapat Memahami karakteristik dioda
- Dapat memahami perilaku dan kinerja rangkaian konfigurasi dioda seri dengan computer analysis
- BAHAN
- Grounding
Ground point juga berperan dalam menjaga stabilitas tegangan dan mencegah perbedaan tegangan yang dapat merusak peralatan.
- Dioda
Dioda merupakan komponen elektronika yang mempunyai dua elektroda (terminal), dapat berfungsi sebagai penyearah arus listrik. Ada dua jenis dioda yaitu dioda tabung dan dioda semikonduktor.Atau dengan kata lain Dioda berfungsi mengubah gelombang arus bolak balik Menjadi gelombang searah.
- Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen elektronika yang mempunyai sifat dapat menghambat arus listrik. Tujuannya adalah untuk mempertahankan agar tegangan yang ada tepat besarannya.
Sehingga fungsi dari sebuah resistor yang dipasang pada perangkat elektronika,adalah sebagai berikut:
- Berguna untuk membagi tegangan yang masuk pada perangkat
- Membagi besaran arus yang masuk
- Sebagai pengaman arus sehingga tidak terjadi lonjakan secara mendadak
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Resistor: Pengertian, Fungsi, Rumus, dan Jenisnya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/02/160000169/resistor--pengertian-fungsi-rumus-dan-jenisnya.
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Resistor: Pengertian, Fungsi, Rumus, dan Jenisnya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/02/160000169/resistor--pengertian-fungsi-rumus-dan-jenisnya.
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6
- Battery
Baterai ialah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC, yaitu dengan cara mengubah energi kimia yang terkandung di dalamnya menjadi energi listrik melalui suatu reaksi elektrokimia, Redoks (Reduksi – Oksidasi).Jadi baterai berfungsi sebagai sumber energi/tegangan.
2. ALAT
- Voltmeter DC
Voltmeter
DC berfungsi untuk mengetahui beda potensial tegangan DC antara 2 titik
pada suatu beban listrik atau rangkaian elektronika.
- Ampermeter DC
Amperemeter DC berfungsi untuk mengetahui arus tegangan DC pada suatu rangkaian listrik atau suatu beban listrik.
4. Dasar Teori [back]
A. Ground
Kabel netral adalah kabel bermuatan listrik rendah(mendekati nol) dan dipakai sebagai acuan. Seperti kita ketahui, agar terjadi aliran arus listrik maka harus ada beda potensial. Untuk itu, apabila kita hanya menggunakan kabel fasa masuk dalam komponen listrik, misalnya lampu, maka lampu tidak akan menyala. Apabila kita tambahkan kabel netral maka akan terjadi beda potensial antara kabel fasa dan netral yang melewati lampu tadi sehingga lampu menyala. Ciri dari kabel ini adalah apabila ditestpen maka testpen tidak menyala.
Kabel ground berfungsi sebagai proteksi apabila terjadi kebocoran arus. Kebocoran arus adalah apabila isolasi kabel atau perangkat elektronik rusak, maka arus listrik bisa mengalir di konduktor yang bersentuhan dengannya. Misal ada kabel kulkas yang mengelupas, akan berbahaya jika kabel yang terkelupas ini menempel di body kulkas yang terbuat dari besi/alumunium karena menyebabkan body kulkas memiliki arus listrik dan bisa menimbulkan sengatan listrik apabila terpegang. Sesuai namanya, kabel ground adalah kabel yang terhubung ke tanah/bumi yang akan membuang arus bocor tadi ke tanah. Karena berfungsi sebagai proteksi, arus listrik tetap bisa mengalir hanya dengan kabel fasa dan netral.
B. Resistor
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.
5 Gelang Warna
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.
C. Oscilloscope
Osiloskop adalah alat ukur elektronik yang berfungsi untuk memproyeksikan frekuensi dan sinyal listrik dalam bentuk grafik.
- Tombol Power ON/OFF
Tombol Power ON/OFF berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan Osiloskop - Lampu Indikator
Lampu Indikator berfungsi sebagai Indikasi Osiloskop dalam keadaan ON (lampu Hidup) atau OFF (Lampu Mati) - ROTATION
Rotation pada Osiloskop berfungsi untuk mengatur posisi tampilan garis pada layar agar tetap berada pada posisi horizontal. Untuk mengatur rotation ini, biasanya harus menggunakan obeng untuk memutarnya. - INTENSITY
Intensity digunakan untuk mengatur kecerahan tampilan bentuk gelombang agar mudah dilihat. - FOCUS
Focus digunakan untuk mengatur penampilan bentuk gelombang sehingga tidak kabur - CAL
CAL digunakan untuk Kalibrasi tegangan peak to peak (VP-P) atau Tegangan puncak ke puncak. - POSITION
Posistion digunakan untuk mengatur posisi Vertikal (masing-masing Saluran/Channel memiliki pengatur POSITION). - INV (INVERT)
Saat tombol INV ditekan, sinyal Input yang bersangkutan akan dibalikan. - Sakelar VOLT/DIV
Sakelar yang digunakan untuk memilih besarnya tegangan per sentimeter (Volt/Div) pada layar Osiloskop. Umumnya, Osiloskop memiliki dua saluran (dual channel) dengan dua Sakelar VOLT/DIV. Biasanya tersedia pilihan 0,01V/Div hingga 20V/Div. - VARIABLE
Fungsi Variable pada Osiloskop adalah untuk mengatur kepekaan (sensitivitas) arah vertikal pada saluran atau Channel yang bersangkutan. Putaran Maksimum Variable adalah CAL yang berfungsi untuk melakukan kalibrasi Tegangan 1 Volt tepat pada 1cm di Layar Osiloskop. - AC – DC
Pilihan AC digunakan untuk mengukur sinyal AC, sinyal input yang mengandung DC akan ditahan/diblokir oleh sebuah Kapasitor. Sedangkan pada pilihan posisi DC maka Input Terminal akan terhubung langsung dengan Penguat yang ada di dalam Osiloskop dan seluruh sinyal input akan ditampilkan pada layar Osiloskop. - GND
Jika tombol GND diaktifkan, maka Terminal INPUT akan terbuka, Input yang bersumber dari penguatan Internal Osiloskop akan ditanahkan (Grounded). - VERTICAL INPUT CH-1
Sebagai VERTICAL INPUT untuk Saluran 1 (Channel 1) - VERTICAL INPUT CH-2
Sebagai VERTICAL INPUT untuk Saluran 2 (Channel 2) - Sakelar MODE
Sakelar MODE pada umumnya terdiri dari 4 pilihan yaitu CH1, CH2, DUAL dan ADD.
CH1 = Untuk tampilan bentuk gelombang Saluran 1 (Channel 1).
CH2 = Untuk tampilan bentuk gelombang Saluran 2 (Channel 2).
DUAL = Untuk menampilkan bentuk gelombang Saluran 1 (CH1) dan Saluran 2 (CH2) secara bersamaan.
ADD = Untuk menjumlahkan kedua masukan saluran/saluran secara aljabar. Hasil penjumlahannya akan menjadi satu gambar bentuk gelombang pada layar. - x10 MAG
Untuk pembesaran (Magnification) frekuensi hingga 10 kali lipat. - POSITION
Untuk penyetelan tampilan kiri-kanan pada layar. - XY
Pada fungsi XY ini digunakan, Input Saluran 1 akan menjadi Axis X dan Input Saluran 2 akan menjadi Axis Y. - Sakelar TIME/DIV
Sakelar TIME/DIV digunakan untuk memilih skala besaran waktu dari suatu periode atau per satu kotak cm pada layar Osiloskop. - Tombol CAL (TIME/DIV)
ini berfungsi untuk kalibrasi TIME/DIV - VARIABLE
Fungsi Variable pada bagian Horizontal adalah untuk mengatur kepekaan (sensitivitas) TIME/DIV. - GND
GND merupakan Konektor yang dihubungkan ke Ground (Tanah). - Tombol CHOP dan ALT
CHOP adalah menggunakan potongan dari saluran 1 dan saluran 2.
ALT atau Alternate adalah menggunakan saluran 1 dan saluran 2 secara bergantian. - HOLD OFF
HOLD OFF untuk mendiamkan gambar pada layar osiloskop. - LEVEL
LEVEL atau TRIGGER LEVEL digunakan untuk mengatur gambar yang diperoleh menjadi diam atau tidak bergerak. - Tombol NORM dan AUTO
- Tombol LOCK
- Sakelar COUPLING
Menunjukan hubungan dengan sinyal searah (DC) atau bolak balik (AC). - Sakelar SOURCE
Penyesuai pemilihan sinyal. - TRIGGER ALT
- SLOPE
- EXT
Trigger yang dikendalikan dari rangkaian di luar Osiloskop.
Adapun sebuah simbol dioda yaitu terdapat sebuah panah yang dilengkapi garis melintang di ujung panah tersebut. Maksud dari panah disini yakni bahwa dia adalah kaki positif (+) sedangkan pada garis melintang diibaratkan kaki negatif (-).
Ada pun fungsi Dioda adalah:
- Sebagai sekering atau juga pengaman.
- Untuk suatu rangkaian clamper. Rangkaian ini dapat memberikan tambahan partikel DC untuk sinyal AC.
- Untuk penyearah, biasanya juga menggunakan dioda bridge.
- Untuk dapat menstabilkan tegangan pada voltage regulator, biasanya menggunakan dioda zener.
- Untuk sebuah indikator, biasanya menggunakan LED tau Light Emiting Diode.
- Untuk alat menggandakan suatu tegangan.
- Untuk sebuah rangkaian clipper. Jenis rangkaian ini membuang suatu tingkatan sinyal yang berada diatas maupun dibawah tegangan tertentu.
- Untuk alat sensor cahaya, yang biasanya menggunakan dioda photo.
- Untuk sebuah rangkaian VCO atau Voltage Controlled Oscilator, biasanya menggunakan dioda varactor.
- Untuk alat sensor panas, misalnya saja dalam amplifier.
Jenis-Jenis Dioda
1. Dioda Penyearah(Rectifier)
Dioda ini juga memiliki fungsi untuk menyearahkan tegangan, misal kita ingin merubah suatu tegangan bolak balik. menjadi tegangan searah (DC). Dioda inilah yang paling lebih dulu dikenalkan atau dipelajari untuk jenis dioda.
2.Dioda Zeener
Dioda jenis ini juga berbeda dengan jenis dioda lainnya yang hanya mengalirkan arus listrik searah. Dioda ini juga dapat mengalirkan suatu arus listrik ke arah yang berlawanan. Dioda jenis ini juga memiliki fungsi sebagai penstabil tegangan.
Rumus Dioda Zener
Is = (Vs – Vz) / (Rs)
Keterangan:
Is = Besarnya arus yang mengalir
Vs = Sumber tegangan
Vz = Tegangan dioda zener
Rs = Tegangan resistor
Pada grafik terlihat bahwa pada tegangan dibawah ambang batas tegangan mundur pada tegangan mundur(reverse) sebuah dioda akan tembus(menghantar) dan tidak bisa menahan lagi.
Batas
ini disebut dengan area tegangan breakdown dioda.Kondisi dioda pada
area ini adalah tembus atau menghantar dan tidakmenghambat.Kemudian pada
level tegangan diantara tegangan breakdown dan tegangan forward
terdapat area tegangan reverse dan tegangan cut off.Pada area ini
kondisi dioda adalah menahan atau tidak mengalirkan arus listrik
5. Percobaan[Back]
a) Prosedur[kembali]
- Semua rangkaian yang dibutuhkan disiapkan
- Susun rangkaian dengan panduan
- Sambungkan rangkaian dengan baterai untuk sumber tenaga/inputnya
- Sambungkan rangkaian/hambatan dengan Voltmeter/ammeter untuk menghitung outputnya
- Rangkaiannya di jalankan/ di Run
- Jika pada rangkaian tidak tidak terjadi error maka rangkaian berhasil di buat.
Komentar
Posting Komentar