Chapter 11.19 (Cascading Binary Counters)
Chapter 11.19 (Cascading Binary Counters)
Dalam ranah elektronika digital, pencacah (counter) merupakan komponen dasar yang esensial, berfungsi untuk menghitung pulsa clock dan menghasilkan serangkaian nilai biner spesifik. Akan tetapi, kapasitas hitung sebuah sirkuit terintegrasi (IC) pencacah seringkali terbatas. Guna memperbesar kapasitas hitung atau menangani jumlah bit yang lebih banyak, beberapa pencacah dapat diinterkoneksikan secara bertingkat, suatu metode yang dikenal sebagai cascading. Pada susunan multistage UP counter, sinyal clock diaplikasikan pada input clock pencacah level terendah. Selanjutnya, output terminal count up (TCU) atau carry-out (Co) dari setiap tahap pencacah berfungsi sebagai pemicu clock bagi tahap pencacah dengan orde lebih tinggi berikutnya.
Setelah pencacah menghasilkan urutan biner, seringkali timbul kebutuhan untuk menginterpretasikan atau "mendekode" kondisi biner tersebut menjadi sinyal-sinyal diskrit yang lebih mudah dipahami atau dapat digunakan untuk mengendalikan perangkat eksternal, seperti LED atau layar tampilan. Pada titik inilah peran decoder menjadi sangat penting. IC 74154 adalah representasi dari decoder 4-to-16 line decoder, yang memiliki kemampuan untuk mentransformasi input biner 4-bit menjadi salah satu dari 16 sinyal output diskrit. Percobaan ini bertujuan untuk menginvestigasi bagaimana IC 74154 beroperasi dalam kerangka sistem pencacah yang di-cascading, dengan menyoroti prinsip dekode kondisi biner dari pencacah multitingkat.
Tujuan Percobaan
Memahami prinsip dasar cascading binary counters untuk mencapai modulus hitung yang lebih besar.
Mempelajari fungsi dan karakteristik operasional IC 74154 sebagai decoder 4-to-16 line decoder.
Mengamati bagaimana IC 74154 mendekode input biner 4-bit (yang diasumsikan berasal dari output pencacah) menjadi 16 sinyal output diskrit.
Menganalisis hubungan antara kombinasi bit input pada decoder dengan output aktif yang dihasilkan, memverifikasi tabel kebenaran 74154.
Logic state atau keadaan logika adalah istilah dalam elektronika digital yang mengacu pada kondisi atau nilai logika dari suatu sinyal dalam sistem digital. Sistem digital bekerja berdasarkan dua level tegangan utama yang merepresentasikan dua keadaan logika, yaitu:
1. Logic LOW (0)
Disebut juga logika nol atau logika rendah
Biasanya diwakili oleh tegangan rendah, contohnya:
0 Volt dalam sistem TTL (Transistor-Transistor Logic)
Tegangan antara 0–0.8V tergantung pada jenis logika
Diartikan sebagai bilangan biner 0
2. Logic HIGH (1)
Disebut juga logika satu atau logika tinggi
Biasanya diwakili oleh tegangan tinggi, contohnya:
+5 Volt dalam sistem TTL
Bisa juga +3.3V atau lainnya dalam sistem CMOS modern
Diartikan sebagai bilangan biner 1
AND gate adalah salah satu gerbang logika dasar dalam sistem digital yang menghasilkan output bernilai logika tinggi (1) hanya jika semua input-nya juga bernilai tinggi (1). Jika salah satu atau semua input bernilai rendah (0), maka output-nya akan rendah (0).
3. Or Gate
OR gate adalah salah satu gerbang logika dasar dalam sistem digital yang menghasilkan output logika tinggi (1) jika salah satu atau lebih input-nya bernilai tinggi (1). Output hanya akan rendah (0) jika semua input bernilai rendah (0).
4. Not Gate
Logic probe adalah alat elektronik yang digunakan untuk mendeteksi dan menampilkan status logika (HIGH atau LOW) dari sinyal digital pada suatu rangkaian. Alat ini sangat berguna dalam perbaikan, pengujian, dan analisis rangkaian digital, karena memberikan informasi instan mengenai keadaan logika dari sebuah titik pengujian.
1. Pencacah Biner (Binary Counters)
Pencacah biner adalah rangkaian sekuensial yang dirancang untuk menghitung dalam urutan biner. Mereka umumnya dibangun menggunakan flip-flop dan dapat diklasifikasikan menjadi pencacah asinkron (ripple counter) atau pencacah sinkron (synchronous counter), tergantung pada bagaimana flip-flop dipicu oleh sinyal clock. Output dari pencacah adalah representasi biner dari jumlah pulsa clock yang telah diterima.
2. Prinsip Cascading Pencacah (Multistage Counters)
Untuk mencapai modulus hitung (jumlah keadaan unik) yang melebihi kapasitas satu IC pencacah tunggal (misalnya, untuk menghitung hingga lebih dari 15 dengan pencacah 4-bit), beberapa IC pencacah dapat dihubungkan secara bertingkat, yang dikenal sebagai teknik cascading. Dalam konfigurasi multistage UP counter, sinyal clock eksternal diterapkan ke input clock dari pencacah tingkat terendah (Least Significant Counter). Output Terminal Count UP (TCU), atau disebut juga Carry-Out (Co), dari pencacah tingkat rendah ini, yang aktif ketika pencacah mencapai nilai maksimumnya, kemudian dihubungkan ke input clock dari pencacah tingkat berikutnya yang lebih tinggi (Most Significant Counter). Mekanisme ini memungkinkan hitungan berlanjut ke bit-bit yang lebih tinggi, sehingga secara efektif memperluas kemampuan hitung sistem secara keseluruhan.
3. IC 74154 (4-to-16 Line Decoder)
IC 74154 adalah sebuah decoder biner 4-to-16 line decoder. Ini berarti IC ini menerima 4 input biner (A, B, C, D) dan akan mengaktifkan salah satu dari 16 outputnya (0 hingga 15). Output dari 74154 umumnya bersifat aktif-LOW, yang berarti output yang dipilih akan bernilai '0' (LOW) sementara output lainnya tetap bernilai '1' (HIGH). Input A merupakan LSB (Least Significant Bit) dan input D merupakan MSB (Most Significant Bit). Selain input data, IC 74154 juga memiliki dua input Enable (E1 dan E2) yang keduanya harus berlogika LOW agar decoder dapat beroperasi. Jika salah satu atau kedua input enable berlogika HIGH, semua output akan menjadi HIGH (tidak aktif). Dalam konteks sistem pencacah, input A, B, C, D dari 74154 biasanya dihubungkan ke output biner dari pencacah (misalnya Q0, Q1, Q2, Q3 dari pencacah 4-bit atau dari tahap akhir pencacah yang di-cascaded).
4. Peran Decoder dalam Sistem Pencacah
Dalam sistem pencacah, decoder seperti 74154 berperan penting untuk mengonversi keadaan biner yang kompleks (misalnya, 0101) menjadi sinyal diskrit yang secara spesifik mengindikasikan keadaan tertentu (misalnya, mengaktifkan output ke-5). Fungsi ini memungkinkan desainer untuk memicu aksi spesifik untuk setiap keadaan counter, seperti menyalakan LED, memulai proses lain, atau mengaktifkan segmen pada tampilan digital.
Rangkaian ini menggambarkan bagaimana sebuah decoder 4-to-16 line IC 74154 digunakan untuk menginterpretasikan keadaan biner dari sebuah sistem pencacah, khususnya yang berpotensi disusun secara multistage atau cascaded untuk memperluas kemampuan hitungnya. Prinsip cascading memungkinkan pencacah untuk menghitung modulus yang lebih besar dengan menghubungkan output carry dari tahap sebelumnya sebagai clock untuk tahap berikutnya. Sementara itu, IC 74154 berfungsi sebagai penerjemah, mengubah kombinasi 4-bit biner dari counter menjadi sinyal diskrit tunggal yang aktif untuk setiap keadaan. Ini memungkinkan identifikasi dan penggunaan yang jelas dari setiap keadaan counter yang dihasilkan, menjadikannya komponen vital dalam sistem kontrol dan tampilan berbasis hitungan digital.A. Langkah-langkah Percobaan
A. Siapkan Komponen di Proteus:
Cari dan tempatkan IC:
74LS76
(2 buah) dan74LS154
(1 buah).Tambahkan sumber clock:
CLOCK
(dari Mode Generator).Tambahkan indikator:
LED-RED
(2 buah untuk pencacah),LED-BLUE
(16 buah untuk dekoder), danRES
(Resistor) untuk setiap LED.Tambahkan instrumen:
OSCILLOSCOPE
.
B. Buat Rangkaian:
Pencacah MOD-4 (Ripple Counter):
Hubungkan J dan K dari kedua
74LS76
kePOWER
.Hubungkan
CLOCK
ke input clock74LS76
pertama (U1:A).Hubungkan output Q dari U1:A ke input clock
74LS76
kedua (U1:B).Pasang LED (dengan resistor) pada output Q dari U1:A (Q0) dan Q dari U1:B (Q1) untuk melihat hitungan biner.
Hubungkan pin Clear (CLR) dan Preset (PR) ke
POWER
.
Dekoder 74LS154:
Hubungkan input A dari
74LS154
ke Q0 dari pencacah.Hubungkan input B dari
74LS154
ke Q1 dari pencacah.Hubungkan input C dan D dari
74LS154
keGROUND
.Hubungkan kedua input Enable (E1 dan E2) dari
74LS154
keGROUND
.Pasang 16 LED (dengan resistor) ke 16 output
74LS154
(pin 1-17 kecuali pin non-output). Ingat, outputnya aktif-LOW (LED katoda ke output 74LS154, anoda ke VCC melalui resistor).
C. Lakukan Pengujian (Simulasi):
Jalankan Simulasi: Klik tombol "Play" di Proteus.
Amati Hitungan:
Atur frekuensi
CLOCK
rendah (misal 1 Hz).Perhatikan LED Q0 dan Q1, serta LED output
74LS154
. Pastikan LED menyala sesuai urutan hitungan (0, 1, 2, 3).
Cari Glitches:
Hentikan simulasi. Ubah frekuensi
CLOCK
menjadi tinggi (misal 1 kHz).Letakkan
OSCILLOSCOPE
:Probe A ke output Q0 (pencacah).
Probe B ke output Q1 (pencacah).
Probe C ke output
74LS154
pin 0 (yang terhubung ke LED 0).
Jalankan simulasi kembali. Amati waveform pada
OSCILLOSCOPE
. Cari pulsa-pulsa pendek (glitches) pada Probe C saat ada transisi hitungan, terutama dari 01 ke 10.
(Opsional) Uji Strobe:
Jika Anda punya rangkaian strobe (misal pakai gerbang AND yang diberi penundaan), hubungkan output strobe itu ke salah satu pin Enable
74LS154
. Ulangi langkah 3 dan lihat apakah glitches berkurang.
Rangkaian ini, meskipun hanya menampilkan decoder 74154 secara parsial dalam konteks cascading, secara konseptual bekerja sebagai berikut:
Pencacah (Diasumsikan ada): Sebuah sistem multistage UP counter (misalnya, dua pencacah 4-bit yang di-cascading untuk membentuk pencacah 8-bit, atau satu pencacah 4-bit yang dihubungkan ke 74154) akan menerima pulsa clock pada tahap terendahnya. Setiap kali clock berdetak, pencacah akan menghitung naik (UP mode), mengubah kombinasi biner pada outputnya.
Cascading (Konseptual): Output Terminal Count Up (TCU) dari setiap tahap pencacah yang lebih rendah akan berfungsi sebagai input clock untuk tahap pencacah yang lebih tinggi, memungkinkan keseluruhan sistem menghitung hingga modulus maksimum yang diinginkan.
Input ke Decoder 74154: Empat output biner dari pencacah (misalnya, Q0, Q1, Q2, Q3 dari tahap pencacah yang relevan) akan dihubungkan sebagai input A, B, C, D ke IC 74154. Input ini merepresentasikan keadaan biner counter saat itu.
Aktivasi Enable: Pin Enable (E1 dan E2) pada 74154 harus berada pada kondisi aktif (LOW) agar decoder dapat berfungsi. Jika mereka aktif, decoder siap merespons input.
Proses Dekode: Setiap kali kombinasi biner pada input A, B, C, D berubah (sesuai dengan keadaan counter), IC 74154 akan secara otomatis mendeteksi kombinasi tersebut.
Output Diskret: Hanya satu dari 16 output (0 hingga 15) dari 74154 yang akan menjadi aktif (LOW) pada satu waktu, yang secara langsung berkorelasi dengan nilai desimal dari input biner yang diterima. Misalnya, jika input A B C D adalah 0101 (desimal 5), maka output 5 akan menjadi LOW, sementara output lainnya tetap HIGH.
Interpretasi Keadaan: Output diskrit ini kemudian dapat digunakan untuk mengaktifkan indikator (seperti LED) atau memicu tindakan kontrol yang berbeda untuk setiap keadaan unik dari pencacah.
Komentar
Posting Komentar